Elnino '09

"Satu bumi milik bersama, tanpa batas tanpa penindasan"

Senin, 30 Mei 2011

Kritik Anda adalah Kue Anda

Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Fitrah

Fitrah, "Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan." -- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak
bisa menerima kritikan'."


Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Fitrah? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Fitrah suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya Fitrah mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus Fitrah lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Fitrah saat menghadapi kritik:

1. Ubah Paradigma Fitrah Terhadap Kritik

Fitrah, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey  untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Fitrah harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Fitrah! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika  mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya,   seperti dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Fitrah bisa belajar dari  mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Fitrah. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Fitrah. Tokh Fitrah tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal Fitrah.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Fitrah tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.

Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Fitrah kelak.

Jangan pernah Fitrah balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Fitrah untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Fitrah.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan lapang dada! :-)

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda !

Ditulis oleh: Anne Ahira
http://www.AsianBrain.com

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."

-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top"
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Masih ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
    akan memberikan beragam pengalaman dan
    membuka pikiran dengan berbagai
    kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
    segala hal.


    Ini akan menjadi jalan untuk bisa
    mendapatkan kepercayaan orang lain dan
    mengendalikan kita untuk tidak mudah
    menyerah. "being accountable is being
    dependable"


3. Berani keluar dari zona nyaman.

    Mencoba keluar dari zona nyaman akan
    membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
    hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
    untuk menghadapinya.


    Melakukan hal ini akan membangun rasa
    percaya diri dan dapat menjadi jaminan
    bahwa segala sesuatu pasti ada
    solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

    Mau mengakui kesalahan dalam hidup
    justru dapat meningkatkan harga diri
    kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi teman-teman!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan teman-teman menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Kesamaan Cara Kerja Otak "Si Gila" dan "Si Jenius"

Jangan dulu marah jika tiba-tiba Anda disebut gila. Antara gila dan jenius, ternyata tipis batasnya. Tidak percaya? Lihatlah temuan pusat kajian ilmiah yang berbasis di Stockholm, Swedia, Karolinska Institute.

Laporan tentang hasil studi yang 'menyamakan' si jenius dan si gila ini antara lain ditayangkan oleh laman jurnal ilmiah The Local.


http://1.bp.blogspot.com/_TnoaXenOUII/TPsHkR8eRlI/AAAAAAAAB5w/JpQHiOiqPyw/s320/%2540%2BChild.jpg

Dalam laporan ini dikemukakan bahwa dalam banyak hal, proses kerja otak orang jenius memiliki kesamaan dengan otak orang sakit jiwa atau penderita scizofrenia.

"Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat kreatif, sama dengan dopamine penderita scizofrenia," kata Dr Fredrick Ullen, peneliti yang memimpin studi tersebut.

Penelitian ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia jenius dan orang gila. Satu-satunya hal yang secara jelas membedakan di antara keduanya, kata dia, hanyalah kreativitas.

Sedangkan persamaan menonjol di antara otak orang gila dan orang jenius adalah keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang rendah dalam memfilter informasi yang diterimanya. Kondisi tersebut, kata Ullen, membuka peluang yang sangat besar bagi munculnya pemikiran-pemikiran kreatif.

Banyaknya informasi yang masuk tanpa melalui penyaringan, dinilainya, berpotensi menciptakan logika-logika baru yang sulit dimunculkan oleh otak manusia pada umumnya.

"Berpikir di luar kotak, bisa jadi terjadi karena kemampuan otak yang tidak utuh," imbuh Ullen seperti dikutip The Local. Jadi, jika Anda disebut gila, bisa jadi sebenarnya Anda manusia jenius lho...

Sumber :
republika.co.id

Tanda-Tanda Gempa Jepang Terlihat dari Perubahan Atmosfer

Memprediksi gempa merupakan salah satu masalah yang belum terpecahkan oleh ilmuwan. Namun gempa besar yang melanda Jepang dua bulan lalu memberi petunjuk bahwa kedatangan gempa didahului perubahan pada atmosfer.

Peneliti ilmu bumi dari Chapman University, California, Dimitar Ouzounov, merupakan orang yang menemukan perubahan komposisi atmosfer ini. Menggunakan data yang dikumpulkan satelit pengindra atmosfer, ia melihat peningkatan konsentrasi elektron beberapa hari sebelum kejadian gempa Jepang.


http://dailygrail.com/files/imagecache/BlogImage-Large/storyimages/infrared-earthquake.png

"Puncak keanehan atmosfer terjadi tiga hari sebelum gempa," ujar Ouzounov. Perubahan komposisi ini diinterpretasikan sebagai tanda kedatangan gempa.

Ide memprediksi gempa dengan melihat atmosfer telah lama berkembang pada ilmu kegempaan. Prinsip kerjanya cukup sederhana. Sebelum gempa terjadi, bagian patahan sumber gempa akan melepaskan gas tak berbau yang dikenal sebagai radon. Karena bersifat ringan, radon melayang hingga ke lapisan ionosfer.

Pada lapisan teratas ini, radon dan molekul udara saling bereaksi membentuk partikel bermuatan yang menarik molekul air sambil menghasilkan panas. Panas ini bisa dilihat dengan teropong inframerah. Keseluruhan proses sendiri disebut sebagai mekanisme Coupling.

Menurut Ouzounov, peneliti telah mengumpulkan 100 data fenomena Coupling pada kejadian gempa berkekuatan lebih besar dari 5,5 skala Richter berkedalaman kecil dari 50 kilometer di Asia dan Taiwan.

Hubungan antara perubahan atmosfer dengan gempa ini semakin diperkuat setelah temuan pada gempa Sendai. "Butuh kolaborasi global untuk memonitor atmosfer agar bisa mengantisipasi kedatangan gempa," ujar dia.

Meski bukti-bukti terus terkumpul, kesuksesan dalam meramal gempa belum diyakini sepenuhnya. Pada kenyataannya, hingga saat ini belum pernah ada orang yang berhasil memprediksi gempa melalui perubahan atmosfer.

Fenomena lainnya, seperti perubahan perilaku binatang dan perubahan aliran air tanah, juga belum pernah digunakan dalam meramal gempa.

Profesor geofisika emeritus dari University of Michigan, Henry Pollack, memberikan pandangan kritisnya. Menurut dia, temuan Chapman belum meyakinkan karena butuh lebih banyak gempa agar bisa sampai pada kesimpulan bahwa gempa didahului oleh perubahan lapisan udara.

Sumber :
tempointeraktif.com

Bakteri, Pemicu Hujan dan Badai yang Paling Kuat

Bakteri, makhluk hidup yang bertebaran di udara, ternyata menjadi elemen penting untuk terjadinya hujan, salju, bahkan badai es. Alexander Michaud dari Montana State University di Bozeman mengatakan, ia menemukan bakteri dalam jumlah besar pada pusat badai es.


http://msnbcmedia1.msn.com/j/MSNBC/Components/Photo/_new/110524-HailPhoto-hmed-0910a.grid-6x2.jpg

Para peneliti sebelumnya percaya bahwa senyawa kimia atau bahan mineral lainnya yang berada di awan menjadi penyebab terjadinya hujan, salju, atau badai es.

Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa bakteri, bahkan jamur, diatom, dan ganggang, juga bisa menjadi pemicu terjadinya hujan. Studi yang mempelajari fenomena ini disebut bioprecipitation.

"Mineral sebelumnya diyakini sebagai zat utama di atmosfer untuk memicu terjadinya hujan. Tapi nyatanya, mineral tidak seaktif bakteri," kata Brent Christner, ahli mikrobiologi yang tengah mendalami bioprecipitation di Louisiana State University.

Agar mineral membentuk ice nuclei, kristal es di sekitar awan, dibutuhkan partikel air yang lebih dingin dari biasanya di awan, kata Christner kepada LiveScience.

Ia menambahkan, bakteri dan makhluk hidup lainnya yang berada di sekitar awan juga bisa menjadi bahan pemicu terjadinya hujan, salju, atau badai es.

Michaud sempat mengambil batu es sebesar bola golf setelah terjadi badai es hebat yang menerjang Montana pada Juni tahun lalu.

http://msnbcmedia1.msn.com/j/MSNBC/Components/Photo/_new/110524-GolfHailPhoto-hmed-0920a.grid-3x2.jpg

Ia kemudian membelah es itu menjadi empat bagian. Secara mengejutkan, ia menemukan bahwa jumlah bakteri terbanyak terdapat pada inti batu es tersebut.

"Bakteri ditemukan dalam biang es sebelum es itu membesar menjadi badai," kata Michaud. "Ini membuktikan bahwa pemicu terbentuknya es adalah bakteri atau partikel biologi lainnya."

Dengan menentukan suhu ketika badai es terbentuk, tim peneliti menemukan bahwa bakteri menyebabkan terbentuknya es pada suhu yang lebih hangat ketimbang biasanya.

Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Christner menemukan bahwa bakteri patogen Pseudomonas syringae memegang peran penting dalam pembentukan salju di seluruh dunia, termasuk di Antartika. Patogen diketahui sangat bagus dalam membentuk es pada temperatur di bawah normal maupun titik beku air.

Bakteri dilengkapi zat khusus yang mampu mengikat molekul air. Selanjutnya, bakteri dengan mudah membentuk partikel es. Ketika di darat, bakteri menggunakan es ini untuk merusak pohon. Akibatnya, kulit pohon dan selnya terbuka dan bakteri dengan mudah masuk ke dalam pohon.

Sumber :
tempointeraktif.com

Proses Terbentuknya Bulan 4 Miliar Tahun yang Lalu

Teori ‘Giant Impact’ merupakan hipotesa bagaimana proses terbentuknya bulan. Ilmuwan berteori, Bulan terbentuk akibat bergabungnya serpihan-serpihan pecahan Bumi yang ketika itu masih muda bertabrakan dengan benda langit berukuran sebesar planet Mars.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/27/112005_giant-impact--teori-bagaimana-terbentuknya-bulan_300_225.jpg


Salah satu bukti yang mendukung hipotesa ini adalah contoh-contoh bebatuan yang diambil para astronot saat mengunjungi Bulan. Dari bebatuan itu, terindikasi bahwa permukaan Bulan sebelumnya berbentuk cair dan kemungkinan ia memiliki inti kecil dari besi dengan kepadatan yang lebih rendah dibanding Bumi.

Adapun benda langit yang menghantam Bumi disebut sebagai Theia, diambil dari nama dewi bangsa Yunani, yang merupakan ibu dari Selene, dewi Bulan.

Menurut teori Giant Impact, Theia terbentuk bersama dengan planet-planet lainnay di tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ia mengitari Matahari dalam orbit yang kurang lebih sama dengan Bumi sekitar 60 derajat di depan atau di belakang Bumi.

Stabilitasnya dalam mengitari Bumi kemudian terganggu karena Theia kemudian tumbuh melampaui batas maksimal 10 persen massa planet Bumi. Akibatnya, gaya gravitasi membuat Theia meninggalkan posisi orbitnya dan mendekati Bumi lalu saling bertabrakan.

Menurut para astronom, tabrakan antara Bumi dan Theia terjadi sekitar 4,53 miliar tahun lalu, atau sekitar 30 sampai 50 juta tahun setelah terbentuknya sistem tata surya. Akan tetapi, dari bukti-bukti terakhir, terindikasi bahwa tabrakan itu terjadi lebih lambat, yakni 4,48 miliar tahun lalu. 
Berikut ini video ilustrasinya :





Zaman Glasial-Interglasial dan Pengaruhnya Terhadap Persebaran Manusia


Definisi Zaman Glasial dan Interglasial
Zaman Glasial adalah waktu suhu menurun dalam jangka masa yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Sisa lautan yang ada tidak tertutupi es namun memiliki suhu tertinggi rata-rata sekitar 4o C. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam zaman es. Menurut para ahli zaman ini telah terjadi berulang kali dengan diselingi masa-masa yang lebih hangat yang disebut masa interglasial. Pada zaman es air laut membeku sehingga permukaan air laut turun sampai 100 meter dan garis pantai pun menjorok ke laut kemungkinan ada beberapa pulau menyatu saat zaman es tersebut.
Zaman glasial dimulai dengan adanya Zaman Pleistosen yang berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu. Zaman pleistosen ditandai dengan adanya siklus glasialisasi, yaitu mendinginnya iklim bumi dan meluasnya lapisan es tebal di kedua kutub. (Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa zaman es juga terjadi pada masa-masa jauh sebelum Zaman Pleistocenini). Terdapat bukti-bukti terjadinya sekurang-kurangnya 8 kali zaman es besar (empat di antaranya yang ekstrim, termasuk zaman es yang terakhir), diselingi zaman “antar-es” (interglacial) yang iklimnya relatif panas.
Pada setiap zaman es, terjadi siklus yaitu air lautan mendingin lalu penguapan air menjadi berkurang. Hal itu lalu mengakibatkan jumlah awan berkurang dan curah hujan menurun sehingga tumbuhan berkurang dan gurun bertambah luas. Lapisan es di kutub bertambah tebal dan meluas ke daerah iklim sedang, sampai sepertiga permukaan bumi tertutup es. Karena banyak air berubah menjadi es, maka permakaan air laut surut, di beberapa tempat sampai lebih 100 meter.
Hal yang sebaiknya terjaadi pada zaman Interglacial: iklim menjadi panas -> es kutub dan es gunung mencair -> hujan bertambah -> tumbuhan bertnabah. Juga permukaan laut naik sampai lebih dari 100 meter; laut “menyerbu” jauh ke daratan. Kecepatan naiknya permukaan laut ini rata-rata 5 cm/ tahun.
Sementara itu di wilayah-wilayah bekas es, karena beban es itu tidak ada lagi, permukaan tanah naik ke atas berkat elastisitas kulit bumi. Kenaikan tanah ini ada yang lebih cepat dari naiknya permukaan laut, sehingga sedimen-sedimen laut ditemukan jauh di atas laut. Ini adalah proses “vaulting” yaitu pergeseran tektonik lempeng-lempeng kulit bumi, yang bisa mengangkat dasar laut mencuat jauh ke atas.
PUNAHNYA MEGAFAUNA PADA AKHIR ZAMAN ES BESAR
Akhir zaman es besar ditandai dengan punahnya banyak genus hewan menyusui besar(termasuk mammoth, mastodon, berang-berang raksasa dsb). Ini terjadi berangsur-angsur selama 2000 tahun[kalau menurut skala waktu geologis, ini termasuk cepat], dengan pusatnya pada 11 ribu tahun lalu ( 9000 SM). Hewan menyusui kecil, reptilia, dan amfibia tidak ikut punah.
Dua teori dikemukakan oleh para pakar mengenai sebab-musabab kepunahan hewan besar itu: (1) teori perburuan berlebiah oleh manusia dan (2) teori perubahan iklim yang ekstrim. Masing-masing teori didukung oleh sejumlah data palaentologis, arkeologis, maupun geologis. Mungkin juga terjadi kedua faktor itu terjadi bersama-sama dengan proporsi yagn berbeda-beda di berbagai wilayah. Tentang teori perubahan iklim yang drastis, pertanyaannya adalah faktor-faktor apa yang menjadi penyebabnya.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM
Di Ensikopedia Britannica disebutkan, selama lebih dari saut abad para ilmuwan memperdebatkan terjadinya siklus iklim pada Zaman Pleistosen dan sebab-musababnya. Kata EB, ”many theories have been proposed to account for the [pleistocene] glaciation (pembentukan es), but most are deficient in view of _current_scientific knowledge about Pleistocene climates. One early theory of astronomical cycles, seems, to explain much of the climatic cycles.” Kemudian EB merasa perlu untuk bercerita panjang lebar mengenai teori astronomis itu.
Peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi) diketahui mempunyai beberapa parameter yang berubah secara siklis:
(1) Eksentritas orbit bumi, di mana sumbu eksentriknya bergeser dengan siklus 100 ribu tahun jadi tiap 100 ribu tahun sekali ada masa ketika musim dingin yang ekstra dingin di utara bertepatan dengan titik paling jauh bumi dari matahari à hasilnya adalah musim dingin yang ekstra dingin
(2) Kemiringan sumbu bumi dari bidang orbit bumi yang juga mempunyai siklus 41 ribu tahun;
(3) Pergeseran sumbu bumi (presesi) yang mempunyai siklus 19 ribu dan 23 ribu tahun.
Dari ketiga parameter ini, para pakar dapat menghitun grafik radiasi panas yang diterima bumi untuk setiap garis lintang, dan setiap musim, selama 600 ribu tahun terakhir. Kemudian, pada tahun 1976 disajikan laporan hasil penelitian yang membuktikan siklus astronomis itu dengan kehisupan di bumi. Yakni dengan melakukan : 1) ‘Dating’ pada tingkat-tingkat dasar laut di Barbados dan Papua; dan yang lebih penting 2) Penetapan kronologi pembentukan es (Glasiasi) sebagaimana disimpulkan dari pengukuran isotop O2 kelautan. Analisis spectral dari isotop O2 yang diambil dari sampel-sampel laut dalam memperlihatkan adanya variasi iklim yang siklusnya mirip dengan siklus astronomis di atas : 100.000 tahun, 43.000 tahun, 24.000 dan 19.000 tahun.
Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar.
Zaman Es Terakhir
Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Zaman Es di Nusantara
Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.
Bukti adanya zaman es
Bukti geologis zaman es bermacam – macam, termasuk cacat pada batuan, glacial moraines, drumlin, potongan lembah, kemiringan batuan dan juga batuan glacial. Glacial suksesi cenderung mengahapus dan mengubah bukti geologisnya, membuat jadi lebih susah untuk diperkirakan. Lebih jauh lagi, bukti ini masih terlalu susah untuk di perkirakan waktunya secara tepat; teori – teori mengasumsikan bahwa jaman glacial lebih pendek dibanding interglacial. Adanya batuan sedimen dan es menunjukan kenyataan sebenarnya: jaman glacial itu panjang dan interglacial itu pendek.
Bukti Khemis sebagian besar terdiri dari variasi rasio isotop pada fosil yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen dan batuan sedimen laut. Untuk periode glacial yang paling baru inti es menyediakan proxy iklim dari es, dan sample atmosfer dari yang terdapat pada gelembung di udara. Karena air mengandung isotop lebih berat mempunya titik uap yang lebih tinggi, maka prporsinya berkurang dengan kondisi yang lebih dingin. Ini mengakibatkan catatan tempratur dapat tersusun. Walaupun begitu, bukti ini dapat ditemukan pada factor lain yang tercatat oleh rasio isotop.
Bukti Paleontologis terdiri dari perubahan – perubahan pada persebaran geografis fosil. Pada saat periode glacial organisme bersuhu dingin tersebar pada keleluasaan lebih rendah, dan organism yang menyukai kondisi lebih hangat menjadi punah. Bukti ini juga cukup sulit untuk di interpretasikan karena membutuhkan (1) sedimen yang terletak selama periode waktu yang lama, (2) organism kuno yang telah bertahan selama beberapa juta tahun tanpa perubahan dan suhu layaknya mudah diketahui; dan (3) penemuan fosil yang relevan, yang membutuhkan keberuntungan tinggi.
Walaupun dengan kesusahan seperti ini, analisis terhadap batangan es dan inti sedimen laut menunujukan periode glacial dan interglacial selama beberapa juta tahun lalu. Ini semua juga memastikan hubungan antar jaman es dan fenomena lempengan antar benua seperti glacial moraines, drumlin dan batuan glacial. Maka itu pergerakan lempeng benua telah diterima sebagai bukti yang baik untuk jaman es awal ketika ditemukan di lembaran yang terbentuk jauh sebelum batangan es dan laut ada.
Akibat Peristiwa Glasial dan Interglasial
Menurut kelompok kami zaman glasial dan zaman interglasial dapat menyebabkan persebaran flora dan fauna di dunia terutama di Indonesia. Zaman glasial terjadi dahulu kala. Zaman glasial adalah zaman dimana suhu di permukaan bumi menjadi menurun dan mengakibatkan seluruh permukaan bumi tertutupi es. Saat bumi mengalami zaman es atau glasial ini laut-laut berubah menjadi es dan mengakibatkan menyambungnya daratan-daratan serta benua-benua. Di Indonesia juga mengalami hal yang sama dengan daratan yang lainnya. Pada saat itu mengakibatkan paparan sunda yang dahulu berupa sebuah lautan yang memisahkan Indonesia dengan asia menjadi berupa sebuah es yang menghubungkan asia dengan Indonesia bagian barat. Selain itu Bagian Indonesia timur juga tersambung dengan benua yang lain yaitu Australia dan di sebut dengan daratan sahul.
Saat Indonesia bagian barat tersambung dengan Asia maka binatang-binatang yang berada di Asia bisa dengan mudah bermigrasi ke Indonesia bagin barat. Dan saat Indonesia bagian timur tersambung dengan Australia binatang yang tinggal di Australia dapat bermigrasi dengan bebas tanpa harus menyebrang melewati lautan yang memisahkan Indonesia dengan Australia. Maka dari itulah binatang yang hidup di Asia mempunyai kemiripan dengan binatang yang tinggal di Indonesia bagian barat, seperti badak jawa, harimau jawa dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan hewan yang berada di Indonesia bagian timur juga mempunyai kemiripan dengan hewan yang hidup di Australia seperti kangguru, burung Cendrawasih, dan masih banyak lagi yang mirip. Saat melihat fakta-fakta yang ada saat ini kami menyimpulkan bahwa akibat dari Zaman glasial dapat mempengaruhi persebaran fauna di dunia. Saat zaman glasial terjadi, Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial) yang diseling dengan zaman kering (interpluvial). Pada saat itu Indonesia juga mengalami zaman pluvial atau zaman hujan karena Indonesia juga berada pada daerah tropika. Hampir setiap hari Indonesia mengalami hujan yang mengakibatkan banyaknya hutan-hutan hujan di Indonesia dan daerah tropika yang lainnya. Contoh di Indonesia adalah terdapat pada kalimantan.
Di kalimantan banyak sekali hutan hujan tropis yang pohon-pohonya bisa mencapai 20-40 meter. Itu yang menyebabkan adanya kemiripan flora antara Indonesia dengan daerah tropika yang lainnya. Zaman Interglasial adalah zaman ketika suhu di permukaan bumi kembali normal seperti biasa yang mengakibatkan es-es di permukaan bumi mencair dan kembali seperti dahulu kala. Pada saat zaman glasial banyak binatang yang sudah bermigrasi ke Indonesia barat dan timur.
Setelah terjadi zaman interglasial es-es yang telah menghubungkan ke antara Indonesia dengan Asia dan Australia kembali menjadi laut kembali, yaitu pada paparan sunda dan paparan sahul. Pada saat itu terjadi binatang-binatang yang sudah bermigrasi ke Indonesia tidak dapat kembali lagi ke daerah asalnya sehingga para binatang tersebut harus menetap di Indonesia. Jadi hal ini juga dapat di katakan termasuk penyebab persebaran fauna dan flora di dunia.
UNSUR PH
Unsur kadar kesamaan air (pH) menurut kami juga dapat masuk ke dalam salah satu penyebab persebaran fauna dan flora di dunia. Karena mahluk hidup dapat bertahan hidup dan hidup sesuai dengan kadar pH nya masing-masing. Ada yang dapat hidup jika kadar pH nya di atas 7 (garam), ada yang bisa hidup jika kadar pH nya di bawah 7 (asam), atau ada yang dapat hidup jika kadar garamnya netral yaitu 7 (basa). Sebagai contoh adalah berbagai jenis rawa. Jenis rawa dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
1. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian.
Jenis rawa ini memiliki ciri kadar pH nya rendah di bawah 7 (asam / payau) yaitu sekitar 4,5. Dalam hal ini air tersebut tidak baik untuk mengairi tanaman sehingga sedikit sekali tumbuh-tumbuhan yang dapat hidup di daerah ini. Selain tumbuhan yang tidak dapat hidup, hewan juga tidak dapat hidup di tempat ini. Yang dapat hidup di tempat ini adalah tanaman gambut yang berada di bagian dasar rawa yang sagat tebal serta rumput- rumput liar yang hidup di tepi rawa.
2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Jenis rawa ini mempunyai ciri airnya tidak terlalu asam. Karena tidak terlalu asam maka banyak tumbuhan serta hewan-hewan yang dapat hidup di rawa tersebut, seperti cacing tanah, ikan, eceng gondok, pohon rumbia. Selain itu rawa ini juga dapat di jadikan tempat pertanian.
Karena hewan dan tumbuhan mempunyai kadar pH yang berbeda-beda untuk hidup, maka kehidupanya tersebar di mana-mana tergantung apakah kadar pH di suatu tempat cocok untuk tumbuhan serta hewan-hewan tersebut dapat hidup. Maka dari itulah kadar pH juga dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
APAKAH SIKLUS GLASIAL-INTERGLASIAL TERUS TERJADI DAN MUNGKINKAH ZAMAN GLASIAL TERJADI KEMBALI?
Menurut hipotesis hasil penelitian para ahli, jawabannya adalah ‘Ya’. Menurut penelitian siklus itu terus terjadi dan tetap ada hingga saat ini. Siklus telah berlangsung selama 5 kali, yaitu 1,6 juta tahun lalu, 900 ribu tahun lalu, 600 ribu tahun lalu, 200 ribu tahun lalu, 19 ribu tahun lalu. Setiap periode berlangsung selama 5000-20.000 tahun lalu digantikan dengan zaman interglasial selama 50-500 ribu tahun. Hal ini ditunjang dengan berbagai macam perubahan yang terjadi di bumi dan di planet lain. Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan iklim tak dapat diprediksi lagi. Hal ini memungkinkan terjadinya lagi zaman es karena perubahan suhu dan iklim tersebut. Bukti-bukti hal ini adalah : 1) Pada tahun 2007, Colorado pernah mengalami badai salju terburuk. Badai ini menimbun salju setebal ± 35 cm dan badai itu terus berlangsung selama beberapa hari. 2) Pada akhir tahun 2008, daratan Greenland dan lautan Arkti sempat mendekati titik terdinginnya, yaitu sekitar -75o C. Hanya benua antartika yang tidak mampu mendinginkan suhunya karena lubang ozon sebesar kota New York ada di atas Antartika, menyebabkan radiasi matahari secara penuh masuk ke daerah itu.
APA PENGARUH ZAMAN GLASIAL DAN INTERGLASIAL TERHADAP PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN MANUSIA?
Pada zaman Glasial, manusia hidup dari golongan Homo Erectus, yang terkenal dengan jiwa penjelajahannya. Salah satu faktor penjelajahan Homo ini adalah kelangkaan makanan. Hal ini karena banyak mahkluk hidup yang mati dan membeku pada masa glacial pertama dan kedua. Pada zaman glacial pertama HE masih cukup kuat untuk menjelajah. Pada masa ini, Eropa, Afrika, Australia dan Asia disatukan oleh lautan es yang tebal, sehingga membentuk daratan yang dinamai Donau. Sedangkan Amerika, Greenland dan kep. Karibia yang terselimuti oleh es terbentuk daratan yang dinamai Nebraskan. Hal ini memungkinkan HE berpindah ke berbagai penjuru bumi. Faktor lain yang menyebabkan mereka berpindah adalah usaha mencari tempat yang lebih hangat agar dapat memperoleh makanan. Hal ini dikarenakan oleh sumber makanan banyak tumbuh di daerah yang hangat.
Pada periode kedua glacial pembagian benua es masih sama, namun lautan yang membeku lebih luas. Nama mereka adalah Gunz untuk wilayah Eurasia dan sekitarnya dan Kansan untuk Amerika dan sekitarnya. Sayangnya, api mengemisikan karbon dioksida lebih banyak. Diperkirakan, bila zaman es terjadi lagi, keadaan akan jauh lebih buruk dari zaman es sebelumnya.
Kepunahan populasi HE terjadi pada peralihan zaman glacial kedua ke zaman interglacial kedua. Homo ini punah karena tidak mampu beradaptasi lagi dengan kondisi menghangatnya bumi. Kemudian jumlah populasi HE menyurut sehingga menciptakan spesies baru yang disebut Homo Neandhertalensis.
PERISTIWA GLASIAL-INTERGLASIAL
Nama glasialisasi/interglasialisasi
Glasial atau Interglasial
Periode (ribu tahun lalu)
Alpine
N. Amerika
N. Eropa
Inggris
S. Amerika



Bramertonian

Interglasial
1550-1300



Baventian

Glasial
1300-800



Pastonian

Interglasial
800-680
Günz
Nebraskan
Menapian
Caracol
Glasial
680-620
Günz-Mindel
Aftonian

Cromenian

Interglasial
620-455
Mindel
Kansan
Elsterian
Anglian
Rio Llico
Glasial
455-380
Mindel-Riss
Yarmouth
Holstein

Interglasial
380-200
Riss
Illinoian
Saale
Wolstonian
Santa Maria
Glasial
200-130
Riss-Würm
Sangamonian
Eemian
Ipswichnian

Interglasial
130-110
Würm
Wisconsin
Weichsel
Lianquihue
Glasial
110-12

Kumpulan Kata Bijak Tentang Kegagalan

Kesuksesan dan kegagalan bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan. Semua orang ingin sukses, namun sayangnya tidak semua orang berani membayar harganya dengan kegagalan.


Kita semua pernah gagal dalam hidup ini. Namun apa maknanya? Perbedaan utama antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah sikap mereka menghadapi kegagalannya. Bagaimana sebenarnya sikap kita menghadapi kegagalan?

Inilah 10 kata bijak dari para tokoh tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan :

1. "Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan."
-- John F. Kennedy. --

2. "Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi."
-- Orison Swett Marden --

3. "Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh."
-- Confusius --

4. "Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah."
-- Thomas Alva Edison --

5. "Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir."
-- W.A. Nance --

6. "Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat."
-- Winston Chuchill --

7. "Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan."
-- General Colin Powell --

8. "Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua, yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya."
-- John Charles Salak --

9. "Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa."
-- Denis Waitley --

10. "Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untk memulai lagi dengan lebih cerdik."
-- Henry Ford --

Jelas sudah bahwa tidak ada orang yang gagal namun yang ada adalah orang yang berpikir dirinya gagal. Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar. Sukses untuk kita semua!