Elnino '09

"Satu bumi milik bersama, tanpa batas tanpa penindasan"

Sabtu, 23 April 2011

WILAYAH FISIOGRAFI JAWA DAN MADURA

       Garis besar fisiografi Pulau Jawa pernah dibahas oleh Pannekoek. Kemudian dalam usahanya membahas penduduk Pulau Jawa, Horstmann dan Rutz mengaitkan pemusatan-pemusatan penduduk dengan bentuk medan atau fisiografi.
       Bahasan tentang fisiografi dalam karangan ini, sedikit banyak didasari oleh kedua usaha di atas, meskipun ada beberapa perbedaan yang maksudnya untuk lebih memperinci.
       Ada empat unsur utama sebagai bentuklahan Pulau Jawa, yaitu:
Wilayah Lipatan tertier Selatan, dengan dataran-dataran rendah yang tercakup di antaranya.
Wilayah pegunungan Tengah, yang sebenarnya adalah sebuah depresi, tetapi karena tutupan bahan volkanik, wilayah ini menjadi tinggi.
Wilayah Lipatan Utara dengan berbagai bentuk antaranya.
Wilayah Dataran Aluvial yang terutama terdapat di pesisir Jawa Barat.

       Di antara wilayah-wilayah fisiografi secara garis besar itu, terdapat bentuk-bentuk medan yang berbeda dengan bentuk umum wilayah yang bersangkutan, seperti misalnya Dataran Rendah Grajangan, Sukamade Lumajang di Wilayah Lipatan Selatan Jawa Timur. Dataran Rendah Kedu Selatan dan Lembah Serayu, Lembag Citandui di Jawa Tengah dan Jawa Barat bagian timur. Dataran rendah yang luas-luas terdapat di daerah pedalaman Jawa Timur. Dataran rendah tidak nampak di pedalaman Jawa Barat. Tetapi sebaliknya dataran rendah yang luas terdapat di bagian utara Jawa Barat, sedangkan di Utara Jawa Tengah dataran rendah utaranya sempit.
       Di bagian timur Jawa Tengah dan di bagian utara Jawa Timur, dataran yang nampaknya rendah itu sebenarnya adalah sinklinorium atau jejeran beberapa sinklinal dari Wilayah Lipatan Utara, yang di kedua daerah itu sampai ke pantai dan malahan sampai ke Madura. Di Jawa Barat sebagian wilayah Lipatan Utara itu tertutup oleh bahan volkanik seperti  bentuk “alluvial fan” G. Salak dan G. Gede antara Jakarta – Bogor dan endapan volkanik Tangkuban Perahu di daerah Subang.
       Seperti telah dibahas oleh Horstmann dan Rutz, kaitan pemusatan penduduk dengan fisiografi memang erat, meskipun kesuburan tanah mungkin sedikit berbeda antara fisiografi yang sama, tetapi letaknya lain. Nampak, bahwa lereng lebih penting daripada tingkat kesuburan, dalam usaha pemanfaatan tanah.

Kenangan Abadi Teleskop Astronomi

Berbicara masalah ilmu planet perbintangan (astronomi), tidak bisa dipisahkan dari sejarah kemunculan ahli astronomi terkenal Galileo Galilei. Ilmuwan kebangsaan Italia ini menemukan alat teropong khusus yang bisa mengamati planet, bintang-bintang di angkasa dari atas bumi. Alat ini disebut dengan teleskop, suatu teropong pengamatan jarak jauh, yang pertamakali diperkenalkannya pada tanggal 25 Agustus 1609, sekitar 400 tahun yang lalu. Berikut profil ringkasnya yang disadur dan diterjemahkan secara bebas dari sumber aslinya : www.en.wikipidea.org/galileo galilei
Galileo Galilei, membuatGalileo suatu teropong bintang dengan tiga kali perbesaran yang didasarkan pada uraian teropong bintang praktis pertama kali yang ditemukan oleh Hans Lippershey di Netherlands. Teropong ini kemudian ditingkatkan kemampuannya sampai sekitar 30x kekuatan jangkauan pandangan. Dengan ditingkatkannya kemampuan jangkuannya, teleskop ini bisa melihat perbesar, tegak lurus suatu gambaran dari atas bumi, sehingga alat itu kini dikenal juga sebagai suatu teropong santir tegak atau keker. Alat ini dapat juga digunakan untuk mengamati suasana bintang-bintang di langit. Pada tanggal 25 Agustus 1609, ia mempertunjukkan hasil temuan teropong bintangnya yang pertama kalinya ke pembuat undang-undang Venesia, Italia. Teropong bintangnya mendapatkan hasil sampingan menguntungkan karena bisa dijual ke saudagar yang sering melaut, sebagai pedoman berpetualang mengitari samudera. Ia menerbitkan inisial asli pengamatan astronomi teleskopis tersebut pada bulan Maret 1610, dalam suatu risalah ringkas berjudul Sidereus Nuncius (Pembawa Pesan Bintang).
Pada tanggal 7 Januari 1610 Galileo mengamati dengan teropong bintangnya apa yang ia uraikan sebagai ” tiga bintang tetap” berukuran sangat kecil, semua terletak berdekatan dengan planet Jupiter, dan berbaris dalam suatu garis lurus. Pengamatan pada malam yang berikut menunjukkan bahwa posisi ” bintang tersebut” berhubungan dengan Jupiter, seakan sebagai bintang tetapnya. Pada tanggal 10 Januari 1610, Galileo mencatat bahwa salah satu bintangnya telah menghilang, kemungkinan tersembunyi di belakang planet Jupiter. Dalam beberapa hari ia menyimpulkan bahwa mereka sedang berada dalam orbit Jupiter. Ia telah menemukan sebanyak tiga dari empat satelit paling besar Jupiter’S dengan nama : Io, Europa, dan Callisto. Ia menemukan satelit yang keempat, dengan sebutan Ganymede, pada tanggal 13 Januari 1610. Galileo menamakan empat satelit yang ia telah temukan sebagai bintang Medicean, untuk menghormati masa depan pelindungnya. Keempat satelit itu kemudian dinamakan : COSIMO II de’ Medici, Grand Duke of Tuscany, dan Cassimo’s three brothers, oleh para ahli astronomi untuk menghormati jasa-jasa pengabdian keahlian Galileo Galilei.
BIODATA GALILEO GALILEI
Tempat, Tanggal Lahir : 15 February 1564, Pisa, Duchy of Florence, Italy
Portrait of Galileo Galilei by Giusto Sustermans
Meninggal: 8 January 1642 ( usia 77 tahun), Arcetri, Grand Duchy of Tuscany, Italy
Tempat Tinggal : Grand Duchy of Tuscany, Italy
Bidang Keahlian : Astronomi, Fisika and Matematika
Institusi : University of Pisa, University of Padua
Almamater : University of Pisa
Dikenal sebagai : Ahli Kinematics,
Pakar Dynamics, Penemu Telescopic observational astronomy, Teori Heliocentrisme.
Dalam ilmu astronomi, fisika, dan matematika, Galileo Galilei, telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilimu pengetahuan. Sampai akhir khayatnya beliau terus fokus pada keahliannya, hingga pada usia 77 tahun, Galileo meninggal karena serangan jantung setelah lama didera derita demam dan nyeri kronis. Jasa-jasanya selalu terkenang sepanjang masa, tercatat salam sejarah dunia. Sudahkah kita berkontribusi untuk kemajuan bersama dengan komitmen pada keahlian masing-masing dan tetap bertahan diantara rintangan dan tantangan.