PERKEMBANGAN ASPEK FISIK
DAN MOTORIK REMAJA
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhlen dan Thomson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi:
1) Brainstem, termasuk di dalamnya celebellum yang berfungsi mengontrol keseimbangan koordinasi;
2) Mid-brain, yang berfingsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan; dan
3) Cerebrum, sebagai pusat otak otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta, Heith & Miller, 1992: 179-181).
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak tersebut, yaitu belahan kiri dan kanan. Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller, 1992) meliputi tiga tahap, yaitu:
1) Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.
2) Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
3) Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimana axon (jaringan syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel yang satu dengan yang lainnya).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional, sosial, moral, maupun kepribadian. Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung akan menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut.
Dalam membahas pengaruh kelenjar endokrin terhadap pertumbuhan dan perkembangan, Sigelman dan Shaffer (1995) mengemukakan seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel: Pengaruh Kelenjar Endokrin terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Perbedaan individual juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang matangnya terlambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar daripada anak yang matang lebih awal. Tunkai kaki anak yang matang lebih awal cenderung pendek gemuk; tungkai kaki anak yang matangnya terlambat cenderung lebih ramping. Anak perempuan yang matang lebih awal lebih berat, lebih tinggi dan lebih gemuk dibandingkan dengan anak perepuan yang matangnya terlambat.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki-laki umumnya menunjukkan peningkatan kekuatan yang terbesar setelah usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan sampai usia ini dan kemudian ketinggalan, karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan. Anak perempuan pada umumnya mencapai kekuatan maksimum kira-kira pada 17 tahun, sedangkan anak laki-laki belum mencapai kekuatan maksimum sebelum berusia 21 atau 22 tahun.
Beberapa keprihatinan akan tubuh yang diahapi remaja merupakan lanjutan dari pelbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja dan yang pada awal tahun-tahun remaja didasarkan pada kondisi-kondisi yang masih berlaku. Misalnya keprihatinan akan kenormalan, akan terus berlangsung sampai perubahan fisik pada permukaan tubuh berakhir dan sampai para remaja merasa yakin bahwa tubuh mereka sesuai dengan norma kelompok seks mereka. Demikian pula, keprihatinan akan kepatutan seks, yang sangat menonjol pada masa puber, terus berlangsung sampai pertumbuhan dan perkembangan cirri seks primer dan sekunder berakhir sehingga remaj mempunyai kesempatan untuk melihat apakah tubuh mereka sesuai dengan standar budaya kepatutan seks.
Kesadaran akan adanya reaksi social terhadap berbagai bentuk tubuh menyebabkan remaja prihatin akan pertumbuhan tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku. Karena mengetahui bahwa reaksi social terhadap bentuk tubuh endomorfik pada laki-laki dan perempuan adalah kurang baik dibandingkan dengan bentuk tubuh ektomorfik, dan mesomorfik, maka anak-anak yang bentuk tubuhnya cenderung endomorfik merasa prihatin.
Bagi banyak anak perempuan, haid merupakan masalah yang serius, seperti kejang, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit punggung, pembengkakan lutut, kehalusan payudara, dan mengalami perubahan emosi seperti seperti perubahan suasana hati, sedih, gelisah, dan kecenderungan menangis tanpa sebab yang jelas.
Pada umumnya haih dianggap sebagai “kutukan” sehingga tidak mengherankan bila reaksi social yang kurang baik akan mewarnai sikap anak perempuan. Lagi pula, mengetahui bahwa anak lak-laki tidak mengalami gangguan-gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat buruk pada sikap anak perempuan dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Jerawat dan gangguan kulit lainnya merupakan sumber kegelisahan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Suburnya jerawat membuat anak laki-laki semakin periahatin. Keprihatinan lebih besar pada anak laki-laki karena mereka sadar bahwa jerawat mengurangi daya tarik fisik dank arena mereka tidak dapat menggunakan kosmetik untuk menutupinya seperti anak perempuan.
Kecenderungan menjadi gemuk yang mengganggu sebagian besar anak puber selalu merupakan sumber keprihatinan selama tahun-tahun awal masa remaja. Namun dengan meningkatnya tinggi badan dan kerasnya usaha untuk mengendalikan nafsu makan dan hanya memakan “makanan-makanan sampingan” maka remaja yang lebih besar mulai mengurus diri. Disamping itu, pemilihan pakaian yang teliti dapat membantu dalam usaha memberikan kesan bahwa mereka lebih langsing dari sesungguhnya.
Adalah aneh bila remaja laki-laki maupun perempuan tidak prihati akan daya tarik fisik mereka. Seperti telah diterangkan sebelumnya hanya sedikit remaja yang puas dengan penampilan mereka dan banyak yang memikirkan suatu cara yang dapat memperbaiki penampilan mereka.
Keprihatinan timbul karena adanya kesadaran bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam hubungan social. Para remaja menyadari lebih dari pada anak-anak, bahwa yang menarik biasanya diperlakukan dengn lebih baik daripada mereka yang kurang menarik. Mereka juga menyadari bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam pemilihan pemimpin. Akibatnya kalu mereka merasa bahwa dirinya tidak semenarik seperti yang diharapkan pada waktu pertumbuhan belum berakhir, maka mereka akan mencari jalan untuk memperbaiki penampilannya. Beberapa remaja menghindari keadaan “sadar akan penampilan” sehingga menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk mencari jalan memperbaiki penampilan mereka.
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Kecakapan motorik yaitu kemampuan melakuakan koordinasi kerja system syaraf motorik yang menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat, sesuai antara rangsangan dan responnya.
Dalam perkembangan masa remaja, perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan, atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana pertumbuhan internal lebih menonjol pada pribadi remaja dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan fisik, emosi dan sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan motoriknya
Namun demikian, mengenai pengukuran keterampilan motorik remaja sering ditemui di universitas-universitas yang memberikan tes beberapa gerakan olahraga untuk calon mahasiswanya. Dalam tes ini dapat diketahui kemampuan-kemampuan motorik remaja seperti kecepatan, ketangkasan, kelenturan dan lain-lain yang dapat diukur diantaranya dengan:
(1) Tes aerobik lari 2,4 km,
(2) Tes shooting bola basket,
(3) Tes passing bola voli,
(4) Tes dribble sepakbola, dan
(5) Tes renang.
Penyusunan suatu tes keterampilan olahraga harus memenuhi berapa persyaratan. Para ahli menyatakan persyaratan tersebut meliputi: kesahihan (validity), keajegan atau keterandalan (reliability), objektif, ekonomis, menarik, dan dapat dilaksanakan. (Kirkendall, 1980); (Abdullah, 1988); (Arikunto, 1991).
Suatu alat tes yang sahih berarti alat tes tersebut akan mengukur apa yang seharusnya diukur. (Safrit, 1981); (Kirkendall, 1980). Alat tes memiliki keterandalan atau keajegan yang tinggi apabila alat tes tersebut mengukur secara tetap dan apa yang diukur (Kirkendall, 1980; Safrit, 1981; Abdullah, 1988) dan alat tes tersebut dikatakan obyektif apabila tes tersebut dilakukan oleh beberapa orang, memperoleh hasil yang sama atau hampir sama (Kirkendall, 1980).
Dibawah ini kemampuan-memampuan motorik yang dapat dikuasai remaja disesuaikan dengan indicator-indikatornya.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
Daftar Isi
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
DAN MOTORIK REMAJA
- A. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhlen dan Thomson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi:
- a. Sistem Syaraf
1) Brainstem, termasuk di dalamnya celebellum yang berfungsi mengontrol keseimbangan koordinasi;
2) Mid-brain, yang berfingsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan; dan
3) Cerebrum, sebagai pusat otak otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta, Heith & Miller, 1992: 179-181).
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak tersebut, yaitu belahan kiri dan kanan. Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Fungsi Otak Kiri | Fungsi Otak Kanan |
Berpikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linier, analitis, referensial, dan konfergen.Berkaitan erat dengan kemampuan belajar membaca, berhitung, dan bahasa. | Berpikir holistik, nonlinier, non-verbal, intuitif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik. |
1) Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.
2) Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
3) Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimana axon (jaringan syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel yang satu dengan yang lainnya).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional, sosial, moral, maupun kepribadian. Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung akan menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut.
- Otot-otot
- b. Kelenjar Endokrin
Dalam membahas pengaruh kelenjar endokrin terhadap pertumbuhan dan perkembangan, Sigelman dan Shaffer (1995) mengemukakan seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel: Pengaruh Kelenjar Endokrin terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelenjar Endokrin | Hormon yang Dihasilkan | Fungsi |
| Hormon Pertumbuhan | Mengatur atau merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh dari mulai kelahiran sampai dengan remaja. |
Hormon Pemicu | Merangsang atau memicu kelenjar endokrin lainnya, seperti Ovarium dan Testes untuk mengeluarkan hormonnya. | |
| Thyroxine | Mempengaruhi pertumbuhan otak, dan membantu pengaturan pertumbuhan tubuh selama masa anak. |
| Testosterone | Bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sistem reproduksi pria pada periode sebelum lahir dan mengarahkan pertumbuhan seksual pria pada masa remaja. |
| Estrogen Progesterone | Bertanggung jawab terhadap pengaturan menstruasi dan estrogen mengarahkan pertumbuhan seksual wanita pada masa remaja. |
| Androgen Adrenal | Mendorong pertumbuhan otot dan tulang. |
- c. Struktur Fisik/Tubuh
- 1. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
- a. Perubahan Eksternal
- Tinggi
- Berat
- Proporsi Tubuh
- Organ Seks
- Ciri-ciri Sekunder
- b. Perubahan Internal
- Sistem Pencernaan
- Sistem Peredaran Darah
- Sistem Pernafasan
- Sistem Endokrin
- Jaringan Tubuh
- 2. Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
- a. Pengaruh Keluarga
- b. Pengaruh Gizi
- c. Gangguan Emosional
- Jenis Kelamin
- Status Sosial Ekonomi
- f. Kesehatan
- g. Pengaruh Bentuk Tubuh
- 3. Variasi dalam Perubahan Fisik
Perbedaan individual juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang matangnya terlambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar daripada anak yang matang lebih awal. Tunkai kaki anak yang matang lebih awal cenderung pendek gemuk; tungkai kaki anak yang matangnya terlambat cenderung lebih ramping. Anak perempuan yang matang lebih awal lebih berat, lebih tinggi dan lebih gemuk dibandingkan dengan anak perepuan yang matangnya terlambat.
- 4. Efek Perubahan Fisik
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki-laki umumnya menunjukkan peningkatan kekuatan yang terbesar setelah usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan sampai usia ini dan kemudian ketinggalan, karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan. Anak perempuan pada umumnya mencapai kekuatan maksimum kira-kira pada 17 tahun, sedangkan anak laki-laki belum mencapai kekuatan maksimum sebelum berusia 21 atau 22 tahun.
- 5. Keprihatinan Akan Perubahan Fisik
Beberapa keprihatinan akan tubuh yang diahapi remaja merupakan lanjutan dari pelbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja dan yang pada awal tahun-tahun remaja didasarkan pada kondisi-kondisi yang masih berlaku. Misalnya keprihatinan akan kenormalan, akan terus berlangsung sampai perubahan fisik pada permukaan tubuh berakhir dan sampai para remaja merasa yakin bahwa tubuh mereka sesuai dengan norma kelompok seks mereka. Demikian pula, keprihatinan akan kepatutan seks, yang sangat menonjol pada masa puber, terus berlangsung sampai pertumbuhan dan perkembangan cirri seks primer dan sekunder berakhir sehingga remaj mempunyai kesempatan untuk melihat apakah tubuh mereka sesuai dengan standar budaya kepatutan seks.
Kesadaran akan adanya reaksi social terhadap berbagai bentuk tubuh menyebabkan remaja prihatin akan pertumbuhan tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku. Karena mengetahui bahwa reaksi social terhadap bentuk tubuh endomorfik pada laki-laki dan perempuan adalah kurang baik dibandingkan dengan bentuk tubuh ektomorfik, dan mesomorfik, maka anak-anak yang bentuk tubuhnya cenderung endomorfik merasa prihatin.
Bagi banyak anak perempuan, haid merupakan masalah yang serius, seperti kejang, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit punggung, pembengkakan lutut, kehalusan payudara, dan mengalami perubahan emosi seperti seperti perubahan suasana hati, sedih, gelisah, dan kecenderungan menangis tanpa sebab yang jelas.
Pada umumnya haih dianggap sebagai “kutukan” sehingga tidak mengherankan bila reaksi social yang kurang baik akan mewarnai sikap anak perempuan. Lagi pula, mengetahui bahwa anak lak-laki tidak mengalami gangguan-gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat buruk pada sikap anak perempuan dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Jerawat dan gangguan kulit lainnya merupakan sumber kegelisahan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Suburnya jerawat membuat anak laki-laki semakin periahatin. Keprihatinan lebih besar pada anak laki-laki karena mereka sadar bahwa jerawat mengurangi daya tarik fisik dank arena mereka tidak dapat menggunakan kosmetik untuk menutupinya seperti anak perempuan.
Kecenderungan menjadi gemuk yang mengganggu sebagian besar anak puber selalu merupakan sumber keprihatinan selama tahun-tahun awal masa remaja. Namun dengan meningkatnya tinggi badan dan kerasnya usaha untuk mengendalikan nafsu makan dan hanya memakan “makanan-makanan sampingan” maka remaja yang lebih besar mulai mengurus diri. Disamping itu, pemilihan pakaian yang teliti dapat membantu dalam usaha memberikan kesan bahwa mereka lebih langsing dari sesungguhnya.
Adalah aneh bila remaja laki-laki maupun perempuan tidak prihati akan daya tarik fisik mereka. Seperti telah diterangkan sebelumnya hanya sedikit remaja yang puas dengan penampilan mereka dan banyak yang memikirkan suatu cara yang dapat memperbaiki penampilan mereka.
Keprihatinan timbul karena adanya kesadaran bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam hubungan social. Para remaja menyadari lebih dari pada anak-anak, bahwa yang menarik biasanya diperlakukan dengn lebih baik daripada mereka yang kurang menarik. Mereka juga menyadari bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam pemilihan pemimpin. Akibatnya kalu mereka merasa bahwa dirinya tidak semenarik seperti yang diharapkan pada waktu pertumbuhan belum berakhir, maka mereka akan mencari jalan untuk memperbaiki penampilannya. Beberapa remaja menghindari keadaan “sadar akan penampilan” sehingga menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk mencari jalan memperbaiki penampilan mereka.
- B. Perkembangan Motorik
- Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga; dan
- Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956).]
- Gerak Lokomotor
- Gerak Non Lokomotor
- Gerak Manipulatif
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Kecakapan motorik yaitu kemampuan melakuakan koordinasi kerja system syaraf motorik yang menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat, sesuai antara rangsangan dan responnya.
Dalam perkembangan masa remaja, perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan, atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana pertumbuhan internal lebih menonjol pada pribadi remaja dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan fisik, emosi dan sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan motoriknya
Namun demikian, mengenai pengukuran keterampilan motorik remaja sering ditemui di universitas-universitas yang memberikan tes beberapa gerakan olahraga untuk calon mahasiswanya. Dalam tes ini dapat diketahui kemampuan-kemampuan motorik remaja seperti kecepatan, ketangkasan, kelenturan dan lain-lain yang dapat diukur diantaranya dengan:
(1) Tes aerobik lari 2,4 km,
(2) Tes shooting bola basket,
(3) Tes passing bola voli,
(4) Tes dribble sepakbola, dan
(5) Tes renang.
Penyusunan suatu tes keterampilan olahraga harus memenuhi berapa persyaratan. Para ahli menyatakan persyaratan tersebut meliputi: kesahihan (validity), keajegan atau keterandalan (reliability), objektif, ekonomis, menarik, dan dapat dilaksanakan. (Kirkendall, 1980); (Abdullah, 1988); (Arikunto, 1991).
Suatu alat tes yang sahih berarti alat tes tersebut akan mengukur apa yang seharusnya diukur. (Safrit, 1981); (Kirkendall, 1980). Alat tes memiliki keterandalan atau keajegan yang tinggi apabila alat tes tersebut mengukur secara tetap dan apa yang diukur (Kirkendall, 1980; Safrit, 1981; Abdullah, 1988) dan alat tes tersebut dikatakan obyektif apabila tes tersebut dilakukan oleh beberapa orang, memperoleh hasil yang sama atau hampir sama (Kirkendall, 1980).
Dibawah ini kemampuan-memampuan motorik yang dapat dikuasai remaja disesuaikan dengan indicator-indikatornya.
Konstruk | Meteri | Indikator |
Obstacel race | Kelincahan | |
Melempar bolabasket | Kekuatan otot | |
Tes kemampuan motorik umum dari Scott | Lompat jauh tanpa awalan |
|
Wall pass. | Ketepatan | |
Lari cepat selama empat detik | Kecepatan | |
Lompat jauh tanpa awalan |
| |
Tes kemampuan motorik umum dari Barrow | Melempar bola softball | Kekuaran otot |
Zigzag run | Kelincahan | |
Wall pass | Ketepatan | |
Medicine ball put | Kekuatan otot | |
Lari cepat 60 yard | kecepatan |
- C. Kesimpulan
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
Daftar Isi
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar