Elnino '09

"Satu bumi milik bersama, tanpa batas tanpa penindasan"

Senin, 20 Desember 2010

Perkembangan Fisik dan Motorik Remaja

PERKEMBANGAN ASPEK FISIK
DAN MOTORIK REMAJA

  1. A. Perkembangan Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhlen dan Thomson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi:
  1. a. Sistem Syaraf
Sistem syaraf sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 milyar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel lainnya. Secara strukur otak ini terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1)      Brainstem, termasuk di dalamnya celebellum yang berfungsi mengontrol keseimbangan koordinasi;
2)      Mid-brain, yang berfingsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan; dan
3)      Cerebrum, sebagai pusat otak otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta, Heith & Miller, 1992: 179-181).
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan otak tersebut, yaitu belahan kiri dan kanan. Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Fungsi Otak KiriFungsi Otak Kanan
Berpikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linier, analitis, referensial, dan konfergen.Berkaitan erat dengan kemampuan belajar membaca, berhitung, dan bahasa.Berpikir holistik, nonlinier, non-verbal, intuitif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik.
Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller, 1992) meliputi tiga tahap, yaitu:
1)      Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.
2)      Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
3)      Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimana axon (jaringan syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel yang satu dengan yang lainnya).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional, sosial, moral, maupun kepribadian. Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung akan menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut.
  1. Otot-otot
Otot-otot mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot pada remaja sering tidak seimbang. Akibatnya pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
  1. b. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
Dalam membahas pengaruh kelenjar endokrin terhadap pertumbuhan dan perkembangan, Sigelman dan Shaffer (1995) mengemukakan seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel: Pengaruh Kelenjar Endokrin terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelenjar EndokrinHormon yang DihasilkanFungsi
  1. 1. Pituitary
Hormon PertumbuhanMengatur atau merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh dari mulai kelahiran sampai dengan remaja.
Hormon PemicuMerangsang atau memicu kelenjar endokrin lainnya, seperti Ovarium dan Testes untuk mengeluarkan hormonnya.
  1. 2. Thyroid
ThyroxineMempengaruhi pertumbuhan otak, dan membantu pengaturan pertumbuhan tubuh selama masa anak.
  1. 3. Testes
TestosteroneBertanggung jawab terhadap pertumbuhan sistem reproduksi pria pada periode sebelum lahir dan mengarahkan pertumbuhan seksual pria pada masa remaja.
  1. 4. Ovarium
Estrogen ProgesteroneBertanggung jawab terhadap pengaturan menstruasi dan estrogen mengarahkan pertumbuhan seksual wanita pada masa remaja.
  1. 5. Adrenal
Androgen AdrenalMendorong pertumbuhan otot dan tulang.
  1. c. Struktur Fisik/Tubuh
Struktur fisik/tubuh meliputi tinggi, berat dan proporsi. Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat masa puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal. Hal ini tidak mudah diamati dan diketahui sebagaiman halnya pertumbuhan tinggidan berat badan atau seperti perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
  1. 1. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
    1. a. Perubahan Eksternal
  • Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
  • Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
  • Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
  • Organ Seks
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
  • Ciri-ciri Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.
  1. b. Perubahan Internal
  • Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau bebentuk pipa, usus bertambah penjang dan bertambah besar, otot-otot perut di dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
  • Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada usia 17 atau 18, beratnya duabelas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
  • Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
  • Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan keseimbangan sementara dan seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja awal atau awal masa dewasa.
  • Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan sel tulang berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.
  1. 2. Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
  1. a. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.

  1. b. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
  1. c. Gangguan Emosional
Terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

  1. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki
  1. Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

  1. f. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.

  1. g. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan
  1. 3. Variasi dalam Perubahan Fisik
Seperti pada semua usia, dalam perubahan fisik juga terdapat perbedaan individual. Perbedaan seks sangat jelas. Meskipun anak laki-laki memulai pertumbuhan pesatnya lebih lamban daripada anak perempuan, pertumbuhan laki-laki berlangsung lebih lama, sehingga pada saat matang biasanya laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Karena otot anak laki-laki tumbuh besar daripada otot perempuan. Setelah masa puber, kekuatan anak laki-laki melebihi kekuatan anak perempuan, dan perbedaan terus menungkat.
Perbedaan individual juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang matangnya terlambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar daripada anak yang matang lebih awal. Tunkai kaki anak yang matang lebih awal cenderung pendek gemuk; tungkai kaki anak yang matangnya terlambat cenderung lebih ramping. Anak perempuan yang matang lebih awal lebih berat, lebih tinggi dan lebih gemuk dibandingkan dengan anak perepuan yang matangnya terlambat.
  1. 4. Efek Perubahan Fisik
Dengan berkurangnya perubahan fisik , kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Remaja juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang baru diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi setiap kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki-laki umumnya menunjukkan peningkatan kekuatan yang terbesar setelah usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan sampai usia ini dan kemudian ketinggalan, karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan. Anak perempuan pada umumnya mencapai kekuatan maksimum kira-kira pada 17 tahun, sedangkan anak laki-laki belum mencapai kekuatan maksimum sebelum berusia 21 atau 22 tahun.
  1. 5. Keprihatinan Akan Perubahan Fisik
Hanya sedikit remaja yang mengalami kateksi-tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Ketidakpuasan lebih banyak dialami di beberapa bagian tubuh tertentu. Kegagalan mengalami kateksis-tubuh menjadi salah satu sebab timbulnya konsep diri yang kurang baik dan kurangnya harga diri selama masa remaja (100).
Beberapa keprihatinan akan tubuh yang diahapi remaja merupakan lanjutan dari pelbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja dan yang pada awal tahun-tahun remaja didasarkan pada kondisi-kondisi yang masih berlaku. Misalnya keprihatinan akan kenormalan, akan terus berlangsung sampai perubahan fisik pada permukaan tubuh berakhir dan sampai para remaja merasa yakin bahwa tubuh mereka sesuai dengan norma kelompok seks mereka. Demikian pula, keprihatinan akan kepatutan seks, yang sangat menonjol pada masa puber, terus berlangsung sampai pertumbuhan dan perkembangan cirri seks primer dan sekunder berakhir sehingga remaj mempunyai kesempatan untuk melihat apakah tubuh mereka sesuai dengan standar budaya kepatutan seks.
Kesadaran akan adanya reaksi social terhadap berbagai bentuk tubuh menyebabkan remaja prihatin akan pertumbuhan tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku. Karena mengetahui bahwa reaksi social terhadap bentuk tubuh endomorfik pada laki-laki dan perempuan adalah kurang baik dibandingkan dengan bentuk tubuh ektomorfik, dan mesomorfik, maka anak-anak yang bentuk tubuhnya cenderung endomorfik merasa prihatin.
Bagi banyak anak perempuan, haid merupakan masalah yang serius, seperti kejang, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit punggung, pembengkakan lutut, kehalusan payudara, dan mengalami perubahan emosi seperti seperti perubahan suasana hati, sedih, gelisah, dan kecenderungan menangis tanpa sebab yang jelas.
Pada umumnya haih dianggap sebagai “kutukan” sehingga tidak mengherankan bila reaksi social yang kurang baik akan mewarnai sikap anak perempuan. Lagi pula, mengetahui bahwa anak lak-laki tidak mengalami gangguan-gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat buruk pada sikap anak perempuan dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Jerawat dan gangguan kulit lainnya merupakan sumber kegelisahan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Suburnya jerawat membuat anak laki-laki semakin periahatin. Keprihatinan lebih besar pada anak laki-laki karena mereka sadar bahwa jerawat mengurangi daya tarik fisik dank arena mereka tidak dapat menggunakan kosmetik untuk menutupinya seperti anak perempuan.
Kecenderungan menjadi gemuk yang mengganggu sebagian besar anak puber selalu merupakan sumber keprihatinan selama tahun-tahun awal masa remaja. Namun dengan meningkatnya tinggi badan dan kerasnya usaha untuk mengendalikan nafsu makan dan hanya memakan “makanan-makanan sampingan” maka remaja yang lebih besar mulai mengurus diri. Disamping itu, pemilihan pakaian yang teliti dapat membantu dalam usaha memberikan kesan bahwa mereka lebih langsing dari sesungguhnya.
Adalah aneh bila remaja laki-laki maupun perempuan tidak prihati akan daya tarik fisik mereka. Seperti telah diterangkan sebelumnya hanya sedikit remaja yang puas dengan penampilan mereka dan banyak yang memikirkan suatu cara yang dapat memperbaiki penampilan mereka.
Keprihatinan timbul karena adanya kesadaran bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam hubungan social. Para remaja menyadari lebih dari pada anak-anak, bahwa yang menarik biasanya diperlakukan dengn lebih baik daripada mereka yang kurang menarik. Mereka juga menyadari bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam pemilihan pemimpin. Akibatnya kalu mereka merasa bahwa dirinya tidak semenarik seperti yang diharapkan pada waktu pertumbuhan belum berakhir, maka mereka akan mencari jalan untuk memperbaiki penampilannya. Beberapa remaja menghindari keadaan “sadar akan penampilan” sehingga menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk mencari jalan memperbaiki penampilan mereka.
  1. B. Perkembangan Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
  1. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga; dan
  2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956).]
Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak, koordinasi, keseimbangan dan peningkatan gerak.
  1. Gerak Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Berjalan,berlari, melompat,meloncat dan merangkak
  1. Gerak Non Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Keseimbangan, kelentukan dan kekuatan
  1. Gerak Manipulatif
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Melempar Bola, menendang,dan menangkap.
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Kecakapan motorik yaitu kemampuan melakuakan koordinasi kerja system syaraf motorik yang menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat, sesuai antara rangsangan dan responnya.
Dalam perkembangan masa remaja, perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan, atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana pertumbuhan internal lebih menonjol pada pribadi remaja dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan fisik, emosi dan sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan motoriknya
Namun demikian, mengenai pengukuran keterampilan motorik remaja sering ditemui di universitas-universitas yang memberikan tes beberapa gerakan olahraga untuk calon mahasiswanya. Dalam tes ini dapat diketahui kemampuan-kemampuan motorik remaja seperti kecepatan, ketangkasan, kelenturan dan lain-lain yang dapat diukur diantaranya dengan:
(1)               Tes aerobik lari 2,4 km,
(2)               Tes shooting bola basket,
(3)               Tes passing bola voli,
(4)               Tes dribble sepakbola, dan
(5)               Tes renang.
Penyusunan suatu tes keterampilan olahraga harus memenuhi berapa persyaratan. Para ahli menyatakan persyaratan tersebut meliputi: kesahihan (validity), keajegan atau keterandalan (reliability), objektif, ekonomis, menarik, dan dapat dilaksanakan. (Kirkendall, 1980); (Abdullah, 1988); (Arikunto, 1991).
Suatu alat tes yang sahih berarti alat tes tersebut akan mengukur apa yang seharusnya diukur. (Safrit, 1981); (Kirkendall, 1980). Alat tes memiliki keterandalan atau keajegan yang tinggi apabila alat tes tersebut mengukur secara tetap dan apa yang diukur (Kirkendall, 1980; Safrit, 1981; Abdullah, 1988) dan alat tes tersebut dikatakan obyektif apabila tes tersebut dilakukan oleh beberapa orang, memperoleh hasil yang sama atau hampir sama (Kirkendall, 1980).
Dibawah ini kemampuan-memampuan motorik yang dapat dikuasai remaja disesuaikan dengan indicator-indikatornya.
KonstrukMeteriIndikator

Obstacel raceKelincahan

Melempar bolabasketKekuatan otot
Tes kemampuan motorik umum dari ScottLompat jauh tanpa awalan
  • Daya ledak
  • Kekuatan otot

Wall pass.Ketepatan

Lari cepat selama empat detikKecepatan

Lompat jauh tanpa awalan
  • Daya ledak
  • Kekuatan otot
Tes kemampuan motorik umum dari BarrowMelempar bola softballKekuaran otot

Zigzag runKelincahan

Wall passKetepatan

Medicine ball putKekuatan otot

Lari cepat 60 yardkecepatan
  1. C. Kesimpulan
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada system pencernaan, system peredaran darah, system pernafasan, system endokrin dan jaringan tubuh. Baik laki-laki maupun perempuan perubahan fisiknya mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.

Daftar Isi
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar